Aplikasi Konstruksi Baja Pada Rumah Tinggal dan Sejenisnya

Konstruksi baja pada rumah tinggal atau bangunan gedung selama ini paling banyak digunakan hanya pada konstruksi atap kecuali untuk bangunan seperti gudang dan pabrik, dengan kemajuan dan inovasi bahan bangunan akhir akhir ini maka penggunaan konstruksi baja pada bangunan rumah tinggal, rumah toko dan sejenisnya marak diterapkan bukan hanya pada kosntruksi atap tapi juga pada konstruksi rangkanya sebagai pengganti beton bertulang mengingat dari efektifitas dan efesiensi dalam proses pekerjaannya.

Berikut kami akan berbagi pengalaman dari pekerjaan yang telah kami lakukan dengan menggunakan konstruksi baja sebagai struktur utamanya (kolom, balok dan rangka kuda kuda). Adapun waktu pelaksanaan sekitar 6 bulan untuk pembangunan Ruko (Rumah Toko) 2 Lantai ukuran 8x20 meter sebanak 2 unit.

Rumah Toko (Ruko) adalah jenis bangunan yang pernah kami kerjakan dengan menggunakan rangka baja sebagai struktur utamanya, dengan luasan bangunan 8x20 meter 2 lantai, kami menggunakan modul 4 meter untuk setiap kolomnya dan menggunakan baja IWF 200 pada lantai 1, baik untuk kolom dan baloknya. Sementara untuk lantai 2 kami menggunkan baja IWF 150 baik untuk kolom, ringbalk maupun rangka atapnya.



Struktur Rangka Baja IWF pada Pembangunan Rumah Toko 2 Lantai

Untuk mendukung plat lantai 2, jarak pemasangan balok utama (baja iwf 200) yaitu menggunakan modul 4 meter sesuai dengan modul kolom dengan balok (Baja IWF 150) diantaranya. sebagai pengganti bekisting plat lantai digunakan material floordeck (bondeck) dengan ketebalan 0,8mm dimana sebagai pengganti bekisting bondeck dapat mempersingkat waktu pelaksanaan selain tidak ada pekerjaan pembongkaran bekisting pemakaian bondeck juga tidak mengganggu pekerjaan yang dilakukan di bawahnya (pekerjaan pada lantai 1) sehingga pekerjaan masih tetap dapat dilakukan walaupun umur beton plat diatasnya belum cukup ini berbeda dengan material kayu yang mesti menunggu, bondeck juga dimaksudkan sebagai material untuk menahan gaya tarik yang terjadi pada plat lantai sehingga penggunaan besi beton relatif lebih hemat nantinya.

Dalam proyek ini penggunaan besi beton untuk plat lantai kami menggunakan besi polos diameter 10mm dengan jarak 20cm (satu lapis) dan tebal cor plat beton 10 cm di ukur dari gelombang bawahnya.

Jangka waktu pelaksanaan dari pemasangan kolom, balok, ringbalk dan atap memakan waktu sekitar 1,5 bulan dengan jumlah pekerja sekitar 6 orang, hal ini jelas berbeda apabila kita menggunakan material beton bertulang untuk strukturnya.

Berikut beberapa keunggulan baja apabila digunakan sebagai struktur utama bangunan:
  1. Mempunyai kekuatan yang tinggi meski berukuran lebih ringkas daripada beton. Sehingga dapat mengurangi ukuran struktur, serta mengurangi beban sendiri struktur. 
  2. Homogenitas tinggi. Baja bersifat homogen, sehingga kekuatannya merata. Beda dengan beton yang merupakan campuran dari beberapa material penyusun, tidak mudah mengatur agar kerikil dan pasir bisa merata ke semua bagian beton.
  3. Keawetan tinggi. Baja akan tahan lama bila perawatan yang dilakukan terhadapnya sangat baik. Misalnya, rutin mengecat permukaan baja agar terhindar dari korosi.
  4. Bersifat elastis. Baja berperilaku elastis sampai tingkat tegangan yang cukup tinggi. Baja akan kembali ke bentuk semula asalkan gaya yang terjadi tidak melebihi batas elastisitas baja.
  5. Daktilitas baja cukup tinggi. Selain mampu menahan tegangan tarik yang cukup tinggi, baja juga akan mengalami regangan tarik yang cukup besar sebelum runtuh. 
  6. Kemudahan pemasangan dan pengerjaan. Penampang baja bisa dibentuk sesuai yang dibutuhkan. Penyambungan antar elemen pada struktur baja juga mudah, hanya tinggal memasangkan baut atau bisa menggunakan las, sehingga akan mempercepat kegiatan proyek.
Walau demikian, baja juga memiliki kelemahan sebagai struktur:
  1. Pemeliharaan rutin. Baja membutuhkan pemeliharaan khusus agar mutunya tidak berkurang. Konstruksi baja yang berhubungan langsung dengan udara atau air harus dicat secara periodik.
  2. Baja akan mengalami penurunan mutu secara drastis bahkan kerusakan langsung karena temperatur tinggi. Misalnya saat terjadi kebakaran.
  3. Baja memiliki kelemahan tekuk pada penampang langsing.
Semoga berbagi pengalaman kali ini dapat menjadi manfaat dan sebagai salah satu referensi bagi kalian yang baru akan membangun rumah ataupun merenovasi rumahnya.

Comments