Rancang Bangun Renovasi Rumah Tinggal 2 Lt. Ukuran Tanah 9x15 #Tahap Pembangunan_1

Setelah tahap perencanaan rampung dan telah disetujui oleh pihak owner baik dari segi desain dan anggaran biaya, maka selanjutnya masuk ke tahap pembangunan.

Pada tahap pembangunan ini kami membagi dalam beberapa bagian dengan maksud supaya dapat dipahami secara mudah dan sistematis sesuai dengan tahapan pekerjaan dilapangan.

Tahap Pekerjaan Pondasi dan Sloef

Dikarenakan pekerjaan kali ini adalah Renovasi, untuk tahap pekerjaan pondasi ini kami tidak membongkar bangunan eksisting dengan pertimbangan kondisi cuaca yang sudah mendekati musim penghujan,dan demi efektifitas pekerjaan apalagi ada beberapa bagian dinding yang tidak akan dibongkar (dipertahankan) sehingga bangunan eksisting tetap dibiarkan berdiri lagipula pekerjaan untuk galian pondasi poer plat tetap dapat dilakukan.

Galian poer plat dilakuan dengan dimensi 1 x 1 meter dengan kedalaman 1,5 meter, dikerjakan secara bertahap dikarenakan kondisi lahan yang terbatas, misalnya galian di kerjakan satu garis modul dahulu setelahnya di instal pembesiannya dan langsung dilakukan pengecoran sehingga bekas galian tanah bisa cepat di masukkan/diurug kembali di lubang galian poer.



Kondisi Pekerjaan Galian Tanah yang di kerjakan di dalam rumah



Kondisi Pekerjaan Galian Tanah yang di kerjakan di luar rumah

Pengecoran Poerplat seperti yang diutarakan di atas tadi, dilakukan secara bertahap misalnya dalam satu hari diselesaikan dulu sekitar 3 buah kemudian dilanjutkan ke pekerjaan galian poer selanjutnya demikian dikerjakan bertahap hingga semua pondasi poer selesai dikerjakan. Akan tetapi dalam pekerjaan poer plat ada yang namanya Pedestal (tiang kolom antara poer plat dan sloef) yang juga harus di cor sebelum melakuan urugan kembali bekas galian.

Pedestal, pembesian pedestal sebaiknya dikerjakan tidak langsung utuh (antero) nyambung dengan pembesian kolom tetapi pembesiannya dibuat terpisah antara pembesian pedestal dan pembesian kolom, adapun pertimbangan kami yaitu;
Pertama, Kondisi area pekerjaan dimana lokasi pekerjaan yang ada dalam ruangan otomatis untuk pembesian yang utuh sampai ke lantai 2 tidak memungkinkan kecuali dilakukan pembongkaran plafond dan atap terlebih dahulu.
Kedua, Dalam penginstalan posisi/titik poerplat tidak akan akurat apabila pembesian utuh sampai ke lantai 2.
Ketiga, Tentu dengan pertimbangan efektifitas dan efesiensi pekerjaan kami berkesimpulan lebih baik dengan memisahkan pembesiannya daripada memasang utuh.
Akan tetapi pemisahan pembesian atau penyambungan pembesian tentunya harus memenuhi unsur teknis yang sudah menjadi ketentuan dalam perhitungan sturktur dan dilakukan dengan metode yang tepat. Dalam hal ini untuk pembesian kolom dan pedestal kami menggunakan besi diameter 12 mm, sehingga kami menyiapkan stek penyambungan sekitar 60 cm dari top of concrete (TOC) pada Sloef, 60 cm ini kami peroleh dari rumus 50D yaitu 50 x Diameter besi, kenapa ukurannya dimulai dari TOC sloef karena proses penyambungannya di lakukan di atas sloef.

Gambar Pembesian Poer Plat


Sloef, pekerjaan sloef  dikerjakan setelah pengecoran pedestal rampung dikerjakan, ini dikarenakan sebelum pengecoran akan dilakukan perakitan pembesian dan untuk memudahkan penentuan level struktur dasar, sementara pengecoran sloef kami melakukan bertahap sesuai dengan ketersediaan material bekisting dan tenaga yang ada, hal ini boleh dilakukan dengan ketentuan posisi pengecoran terkahir sloef berada di angka 1/4 sampai dengan 1/6 dari panjang bentangan.

Gambar pembesian Sloef

Demikian proses pekerjaan yang kami lakukan dari tahap penggalian pondasi sampai dengan pengecoran sloef, untuk tahap selanjutnya silahkan dilihat di artikel selanjunya, semoga pengalaman yang kami bagikan ini bisa bermanfaat untuk kita semua.



Comments