This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Tuesday, November 30, 2021

Ganco Salah Satu Alat Kerja Untuk Mengikat Besi Tulangan Beton

Ganco, merupakan salah satu alat tradisional yang sering digunakan para tuang untuk mengikat besi tulangan beton. Alat ini sering didapati digunakan oleh tukang-tukang yang berasal dari daerah tengah dan timur Indonesia.

Ganco terbuat dari besi beton yang dibentuk sedemikian rupa dengan pegangan tangan pada bagian pangkalnya dan ujungnya runcing dan dibengkokkan sehingga memudahkan untuk mengaitkan kawat bendrat.

Umumnya besi yang digunakan untuk membuat alat ini menggunakan besi diameter 10 mm, dan alat ini tidak ada dijual di toko-toko bahan bangunan dan perkakas. 

Alat ini murni dari hasil inovasi tukang itu sendiri. Bagi tukang-tukang yang sering menggunakan alat ini tentunya merasa alat ini sangat efektif dan efesien untuk mengikat besi beton dibandingkan alat lainnya, selain fleksibel penggunaannya juga dari segi harga alat ini bisa dikatakan nol rupiah. 

Sehingga terkadang alat ini terabaikan oleh para tukang sehingga sering sekali alat ini hilang dan dibuat berulang kali dalam setiap proyek.




Gambar 1
Ganco Sebagai Salah Satu Alat Pengikat Besi Beton




Gambar 2
Seorang tukang yang sementara merakit 
pembesian poer plat menggunakan Ganco




Gambar 3
Contoh pembesian poer plat yang dirakit 
menggunakan alat pengikat kawat besi Ganco 






 

Friday, November 26, 2021

Desain Pagar Minimalis yang Tidak Membosankan

 Pagar adalah sebuah elemen pendukung yang penting pada sebuah rumah, rumah tanpa pagar biasa hanya didapati pada perumahan yang menerapkan sistem one gate, dimana dengan sistem ini pagar dibangun mengelilingi area perumahan dan hanya memiliki satu akses masuk dan keluar, sehingga orang yang keluar masuk dapat di ketahui. 

Akan tetapi jika lingkungan area rumah kita tinggal tidak memakai sistem tersebut di atas, maka pagar wajib diadakan, dimana sebagai pembatas lokasi rumah dengan jalan juga sebagai pengaman dari tindak kejahatan.

Pagar minimalis merupakan satu alternatif model pagar yang sekarang banyak diminati, ini disebabkan karena dari segi penampilan model minimalis tidak membosankan untuk di lihat sehingga akan terasa menarik untuk dilihat sepanjang masa. selain desainnya yang anti bosan, model ini juga dari segi biaya relatif murah. Perpaduan antara unsur batu (dinding masif) dan besi (teralis besi) memungkinkan untuk membuat desain minimalis yang banyak ragamnya.

Berikut kami akan menampilkan beberapa foto/gambar desain pagar minimalis yang tidak membosankan untuk dilihat.



Gambar 1
Pagar dinding batu dibuat lubang diantaranya memberikan 
kesan terbuka dan menarik untuk dilihat




Gambar 2
Perpaduan antara dinding batu dan teralis besi memberikan kesan modern 
apalagi dengan ornamen penebalan yang diberi warna berbeda 
serta penempatan taman minimalis didepan pagar 
membuatnya semakin menarik untuk dipandang.




Gambar 3
Pemberian pot gantung pada pagar memberikan kesan lebih asri  




Gambar 4
Pagar dengan dinding masif bermotif kotak-kotak dengan finish batu alam dan 
sedikit taman didepannya terlihat lebih asri.




Gambar 5
Perpaduan antara dinding batu yang difinish dengan batu alam dan 
teralis besi memberikan kesan modern.



Gambar 6
Pintu alternatif pagar dari besi hollow dengan lebar 1 meter 
memungkinkan diakses untuk motor dan manusia.




Gambar 7
Perpaduan antara dinding batu yang difinish dengan batu alam dan 
teralis besi memberikan kesan modern.


Demikian beberapa contoh gambar/foto pagar model minimalis, semoga bisa dijadikan referensi dalam membuat pagar, sementara untuk desain rumah minimalis modern dapat dilihat disini


Thursday, November 25, 2021

Desain Rumah Minimalis Modern 1 Lantai Type 145 M2 dengan Luas Lahan 200 M2

Rumah dengan desain minimalis ini mempunyai luas lahan 10 x 20 meter, sehingga bangunan rumah satu lantai ini lumayan luas dengan beberapa ruangan yaitu;
  • Teras Depan (ukuran 3,5 x 3 meter)
  • Garasi (ukuran 3 x 5 meter)
  • Ruang Tamu (ukuran 3,5 x 4 meter)
  • Ruang Keluarga (ukuran 5,8 x 3 meter)
  • Ruang Shalat/Mushallah (ukuran 3,2 x 2,5 meter)
  • Ruang Tidur Utama (ukuran 3,5 x 4 meter)
  • Kamar Mandi/WC Ruang Tidur Utama (1,8 x 1,5 meter)
  • Ruang Tidur Anak I (ukuran 3,2 x 2,5 meter)
  • Ruang Tidur Anak II (ukuran 3 x 3 meter)
  • Kamar Mandi/WC (ukuran 2,2 x 1,5 meter)
  • Ruang Makan (ukuran 4,8 x 3 meter)
  • Dapur (ukuran 3,2 x 2,5 meter)
  • Tempat Cuci (ukuran 2 x 2,5 meter)
  • Gudang (ukuran 2 x 1,5 meter)
  • Teras Belakang (ukuran 1,8 x 2 meter)
Selain ruangan di atas juga terdapat koridor dan taman in door. Koridor berukuran lebar 1,875 meter dan panjang 3 meter yang menghubungkan ruang keluarga dan ruang makan serta dapur. 

Untuk bagian luar bangunan terdapat carport dan halaman pada bagian depan bangunan, pada bagian belakang terdapat area terbuka sebagai area untuk menjemur serta taman minimalis, adapun untuk mengakses area terbuka bagian belakang selain melewati ruangan didalam rumah juga dapat di akses melalui selasar samping yang pintunya berada dibagian belakang garasi dengan lebar selasar 1 meter.

Desain dari rumah ini juga memperhatikan sirkulasi udara, dengan bukaan jendela di setiap sisi bangunan (setiap ruangan mendapatkan akses udara) membuat rumah ini akan terasa nyaman walaupun tidak menggunakan mesin pendingin ruangan (AC).




Tampak Bagian Depan Rumah 



Denah Rumah Tinggal 1 Lantai



Untuk melihat proyek disain yang pernah kami kerjakan silahkan klik disini.

Untuk melihat proyek rancang bangun yang pernah kami kerjakan silahkan klik disini.

Untuk mengetahui biaya dari per proyek pekerjaan silahkan klik disini.










 

Wednesday, November 24, 2021

Rancang Bangun Renovasi Rumah Tinggal 2 Lt. Ukuran Tanah 9x15 #Tahap Pembangunan_3

Selain melakukan pekerjaan kolom struktur, kami juga melakukan pembongkaran plafond dan atap secara keseluruhan, pekerjaan ini kami lakukan secara bersamaan tapi tidak saling mengganggu dengan tujuan setelah pekerjaan struktur kolom rampung kami bisa langsung lanjut ke pemasangan bekisting untuk balok beton terus lanjut ke pengecoran kolom.

Pekerjaan Balok Beton Lantai 2

Pekerjaan ini dilakukan terlebih dahulu dikarenakan untuk plat lantai 2 kami menggunakan floordeck (bondeck) sebagai pengganti bekisting untuk plat lantai 2. Metode pemasangan floordeck ini murni akan duduk diatas balok-balok beton yang telah di cor.

Pekerjaan bekisting balok, pekerjaan ini dikerjakan setelah pekerjaan pengecoran dan pembongkaran bekisting kolom selesai dilakukan. Sebelum memulai pekerjaan ini terlebih dahulu melakukan pengukuran level ketinggian bagian bawah balok, pekerjaan ini dilakukan di setiap kolom untuk memudahkan pemasangan bekisting nantinya. Setelah pengukuran level telah dilakukan pada semua kolom, maka saatnya memasang bekisting untuk bagian bawah balok, pemasangan bekisting ini disesuaikan dengan gambar rencana balok lantai 2. Adapaun material yang digunakan yaitu balok dan papan kayu serta bambu sebagai penopangnya, jarak dari setiap penopang bambunya disesuaikan dengan dimensi balok yang akan dikerjakan. Kali ini kami menggunakan dimensi balok 15x30 cm sehingga penopang bambu yang kami pasang setiap 40 cm.

Setelah pemasangan bagian bawah bekisting balok dan penopangnya selesai, tahap selanjutnya dengan memasang pembesian balok. Adapun metode perakitan pembesian balok ini, kami kerjakan di atas bekisting yang sudah ada, ini untuk memudahkan pekerjaan dibanding bila pembesian balok kita rakit di bawah kemudian di angkat ke atas bekisting.

Pekerjaan perakitan pembesian balok lantai 2, seperti yang dijelaskan di atas perakitan pembesian balok dilakukan di atas bekisting sehingga untuk memudahkan melakukan pekerjaan tersebut kami sebelumnya memasang perancah sebagai alat bantu dalam merakit besi, perancah yang kami gunakan terbuat dari bambu yang dirakit dan di ikat menggunakan tali kalasa/tali strapping/tali packing.



Gambar pekerjaan pembesian balok

Gambar rencana pembesian balok


Metode perakitan pembesian balok yang dilakukan di atas bekisting yaitu dengan menyiapkan begel/sengkang yang jumlahnya disesuaikan dimensi bentang balok dan jarak antara begel, perakitan ini kami lakukan bertahap per satu garis modul baik melintang maupun memanjang. Kalaupun dimensi bentang mengharuskan untuk melakukan penyambungan besi maka kami lakukan sesuai dengan standar perhitungan struktur yaitu jarak overlap penyambungan besi adalah 50D (50xdiameter besi).

Setelah pekerjaan tahap perakitan pembesian balok ini rampung maka selanjutnya kita mengerjakan pemasang bekisting kembali untuk menutup bagian samping dari balok, dikarenakan plat lantai 2 menggunakan floordeck sebagai bekistingnya maka dimensi bekisting untuk dinding balok sesuai dengan ukuran baloknya. Setelah semuanya selesai  baik itu bekisting dan pembesiannya maka selanjutnya di kontrol kembali apakah semuanya sudah sesuai dengan gambar rencana, kemudian dilakuan pengecoran balok.

Pekerjaan pengecoran balok lantai 2, pekerjaan ini apabila tidak dapat dilakukan dengan sekali pengecoran dalam sehari maka dapat dilakukan bertahap dengan ketentuan seperti yang telah disebutkan sebelumnya. Adukan beton yang kami gunakan kali ini yaitu menggunakan kwalitas beton K250 baik itu untuk struktur bawah (pondasi, sloef) dan struktur utamanya (kolom dan balok).

Pembongkaran bekisting untuk bagian dinding baloknya kami lakukan setelah 1x24 jam setelah pengecoran.


Gambar pekerjaan pengecoran balok


Demikian proses pekerjaan balok lantai 2 yang kami lakukan. Untuk tahap berikutnya silahkan simak artikel selanjutnya, semoga pengalaman yang kami bagikan ini bisa bermanfaat untuk kita semua.

Tuesday, November 23, 2021

Rancang Bangun Renovasi Rumah Tinggal 2 Lt. Ukuran Tanah 9x15 #Tahap Pembangunan_2

Dengan selesainya pekerjaan pengecoran sloef, sekarang waktunya pemasangan besi tulangan kolom yang telah dirakit sebelumnya. Sedikit penjelasan tentang pekerjaan perakitan besi, perakitan besi dilakukan secara kontinyu tanpa menunggu dan menganggu pekerjaan lain. Oleh karena ini dilakukan oleh pekerja khusus, dan lokasi yang ditempatkan terpisah dari area pekerjaan utama. Dengan demikian pekerjaan dapat terus berjalan sesuai dengan jadwal yang telah dibuat sebelumnya.


Gambar Kondisi Bangunan Eksisting Bagian Luar
terlihat posisi penempatan material dan 
area perakitan besi yang diletakkan di depan pagar


Pekerjaan Kolom Lantai 1

Pemasangan besi tulangan beton, Dilakukan di atas sloef pada posisi yang telah disiapkan sebelumnya, berupa stek besi setinggi kurang lebih 60 cm. Penyambungan dilakukan dengan hati-hati dan memperhatikan keakuratan ukuran dengan batas toleransi 0,5 - 1 cm dan sedikit pembongkaran plafond eksisting. Hal ini disebabkan tinggi besi yang akan dipasang lebih tinggi dari plafond eksisting. Setelah besi terpasang dilanjutkan ke pekerjaan pemasangan bekisting kolom. Untuk pekerjaan kali ini kami menggunakan bekisting dari papan dan balok kayu.

Sebelum lanjut ke pembahasan bekisting, sedikit kami paparkan metode pekerjaan kami kali ini. Mengingat ini adalah sebuah pekerjaan renovasi dengan beberapa dinding-dinding eksisting yang dipertahankan, maka kami melakukan perkerjaan struktur terlebih dahulu sampai dengan pengecoran plat lantai 2. Setelah pengecoran plat lantai 2 selesai, pekerjaan struktur, arsitektur, elektrikal dan plumbing dikerjakan secara bersamaan sesuai tahapan pekerjaannya, tanpa saling mengganggu dari masing masing pekerjaan. Di sinilah fungsi dari pengawas ataupun mandor lapangan yang mengatur arah pekerjaan tanpa saling mengganggu (tumpang tindih).

Pemasangan Bekisting Kolom, seperti yang disebutkan di atas tadi, bekisting menggunakan papan dan balok kayu. Dalam hal ini kami menggunakan mutu kayu kelas 3 dengan ukuran papan 2/20 dan balok 3/5 dan 5/7. Dengan kondisi area pekerjaan yang terhalang oleh dinding-dinding ruangan eksisting, kami mengalami beberapa kesulitan dalam melakukan marking area untuk memenuhi ukuran sesuai yang direncanakan. Sehingga dalam melakukan marking, kami memakai metode dengan istilah Benang Pinjaman. Metode benang pinjaman ini sangat efektif digunakan pada kondisi seperti yang kami alami.

Pemasangan besi tulangan dan bekisting sebaiknya diselesaikan dalam satu garis modul, baik itu memanjang maupun melintang. Dengan pertimbangan agar presisi ukuran dapat dimaksimalkan, serta efektifitas dan efesiensi pekerjaan dapat tercapai. Setelah pemasangan bekisting selesai untuk satu garis modul, maka kami melakukan pengecoran kolom. Metode pengecoran sebaiknya diselesaikan per satu kolom satu kolom. Adapun untuk batas tinggi pengecoran, kami mengambil level acuan pada bagian bawah dari pembalokan atau dalam istilah lain di sebut Bottom of Concrete (BOC).

Pekerjaan Pengecoran dilakukan hingga rampung untuk semua kolom struktur. Dan setelah itu baru lanjut ke tahap selanjutnya, yaitu pemasangan bekisting balok beton, sembari pekerjaan perakitan pembesian tetap terus berjalan.


Gambar Kondisi Pekerjaan Kolom yang terakhir dikerjakan.
Terlihat kondisi atap yang sudah dibongkar seluruhnya sebagai persiapan
pekerjaan balok beton.

Demikian proses pekerjaan kolom lantai 1 yang kami lakukan. Untuk tahap berikutnya silahkan simak artikel selanjutnya, semoga pengalaman yang kami bagikan ini bisa bermanfaat untuk kita semua.

Koefesien Satuan Pekerjaan Elektrikal Pemasangan Instalasi Analisa SNI

1 TITIK PEMASANGAN INSTALASI

(Dari Panel Ke Saklar Lalu Menuju Titik Lampu)

3,000 m' Kabel NYM 3 X 2,5 mm (Instalasi Titik Nyala)      

3,000 m' Kabel NYM 3 X 1,5 mm (Instalasi Titik Nyala)  

4,000 bh L.Bow Sekrup  

6,000 bh Sadel  

2,000 bh Penggantung  

0,300 bh Inbow Dos  

1,000 bh T-Dos  

6,000 bh Fizzer + Sekrup  

3,000 bh Kabel Teets  

1,000 Mtr Pipa Spiral  

5,000 bh L-Bow

2,000 btg Pipa Clipsal  

0,200 bh Isolasi  

0,800 o/hr Pekerja  

0,500 o/hr Tukang listrik  

0,080 o/hr Mandor  

10,000 m' Kabel NYM 3 X 2,5 mm         (Instalasi Stop Kontak Biasa)

10,000 m' Kabel NYM 3 X 6 mm          (Instalasi Stop Kontak Khusus)

15,000 m' Kabel NYM 3 X 4 mm          (Instalasi Exhouse)

15,000 m' Kabel NYM 4 X 4 mm          (Instalasi Axial FAN)

 

Koefisien tersebut diatas secara umum mencakup beberapa pekerjaan instalasi sesuai dengan fungsinya, sehingga dalam melakukan penentuan jumlah harganya harus disesuaikan dengan fungsinya.

Misalnya untuk pekerjaan instalasi titik nyala maka point koefisien (penggunaan kabel instalasi) yang dimasukkan sesuai dengan keterangan yang tertera didalam kurung, sementara point koefesien kabel instalasi lainnya tidak dimasukkan begitu juga untuk pekerjaan instalasi lainnya. 

Demikian, semoga bisa menjadi referensi dalam menentukan satuan harga penawaran dalam pekerjaan instalasi.

Sunday, November 21, 2021

Rancang Bangun Renovasi Rumah Tinggal 2 Lt. Ukuran Tanah 9x15 #Tahap Pembangunan_1

Setelah tahap perencanaan rampung dan telah disetujui oleh pihak owner baik dari segi desain dan anggaran biaya, maka selanjutnya masuk ke tahap pembangunan.

Pada tahap pembangunan ini kami membagi dalam beberapa bagian dengan maksud supaya dapat dipahami secara mudah dan sistematis sesuai dengan tahapan pekerjaan dilapangan.

Tahap Pekerjaan Pondasi dan Sloef

Dikarenakan pekerjaan kali ini adalah Renovasi, untuk tahap pekerjaan pondasi ini kami tidak membongkar bangunan eksisting dengan pertimbangan kondisi cuaca yang sudah mendekati musim penghujan,dan demi efektifitas pekerjaan apalagi ada beberapa bagian dinding yang tidak akan dibongkar (dipertahankan) sehingga bangunan eksisting tetap dibiarkan berdiri lagipula pekerjaan untuk galian pondasi poer plat tetap dapat dilakukan.

Galian poer plat dilakuan dengan dimensi 1 x 1 meter dengan kedalaman 1,5 meter, dikerjakan secara bertahap dikarenakan kondisi lahan yang terbatas, misalnya galian di kerjakan satu garis modul dahulu setelahnya di instal pembesiannya dan langsung dilakukan pengecoran sehingga bekas galian tanah bisa cepat di masukkan/diurug kembali di lubang galian poer.



Kondisi Pekerjaan Galian Tanah yang di kerjakan di dalam rumah



Kondisi Pekerjaan Galian Tanah yang di kerjakan di luar rumah

Pengecoran Poerplat seperti yang diutarakan di atas tadi, dilakukan secara bertahap misalnya dalam satu hari diselesaikan dulu sekitar 3 buah kemudian dilanjutkan ke pekerjaan galian poer selanjutnya demikian dikerjakan bertahap hingga semua pondasi poer selesai dikerjakan. Akan tetapi dalam pekerjaan poer plat ada yang namanya Pedestal (tiang kolom antara poer plat dan sloef) yang juga harus di cor sebelum melakuan urugan kembali bekas galian.

Pedestal, pembesian pedestal sebaiknya dikerjakan tidak langsung utuh (antero) nyambung dengan pembesian kolom tetapi pembesiannya dibuat terpisah antara pembesian pedestal dan pembesian kolom, adapun pertimbangan kami yaitu;
Pertama, Kondisi area pekerjaan dimana lokasi pekerjaan yang ada dalam ruangan otomatis untuk pembesian yang utuh sampai ke lantai 2 tidak memungkinkan kecuali dilakukan pembongkaran plafond dan atap terlebih dahulu.
Kedua, Dalam penginstalan posisi/titik poerplat tidak akan akurat apabila pembesian utuh sampai ke lantai 2.
Ketiga, Tentu dengan pertimbangan efektifitas dan efesiensi pekerjaan kami berkesimpulan lebih baik dengan memisahkan pembesiannya daripada memasang utuh.
Akan tetapi pemisahan pembesian atau penyambungan pembesian tentunya harus memenuhi unsur teknis yang sudah menjadi ketentuan dalam perhitungan sturktur dan dilakukan dengan metode yang tepat. Dalam hal ini untuk pembesian kolom dan pedestal kami menggunakan besi diameter 12 mm, sehingga kami menyiapkan stek penyambungan sekitar 60 cm dari top of concrete (TOC) pada Sloef, 60 cm ini kami peroleh dari rumus 50D yaitu 50 x Diameter besi, kenapa ukurannya dimulai dari TOC sloef karena proses penyambungannya di lakukan di atas sloef.

Gambar Pembesian Poer Plat


Sloef, pekerjaan sloef  dikerjakan setelah pengecoran pedestal rampung dikerjakan, ini dikarenakan sebelum pengecoran akan dilakukan perakitan pembesian dan untuk memudahkan penentuan level struktur dasar, sementara pengecoran sloef kami melakukan bertahap sesuai dengan ketersediaan material bekisting dan tenaga yang ada, hal ini boleh dilakukan dengan ketentuan posisi pengecoran terkahir sloef berada di angka 1/4 sampai dengan 1/6 dari panjang bentangan.

Gambar pembesian Sloef

Demikian proses pekerjaan yang kami lakukan dari tahap penggalian pondasi sampai dengan pengecoran sloef, untuk tahap selanjutnya silahkan dilihat di artikel selanjunya, semoga pengalaman yang kami bagikan ini bisa bermanfaat untuk kita semua.



Saturday, November 20, 2021

Rancang Bangun Renovasi Rumah Tinggal 2 Lt. Ukuran Tanah 9x15 #Tahap Perencanaan

Dalam pekerjaan Rancang Bangun, awalnya dimulai dengan proses perencanaan kemudian dilanjutkan ke tahap pembangunan setelah terjadi kesepakatan desain dan biaya pembangunan antara pihak owner (pemberi pekerjaan) dan pihak kontraktor (pelakasana pekerjaan) ditandai dengan penandatanganan kontrak.

Dalam pekerjaan Rancang Bangun kali ini memakan waktu sekitar 2 tahun semenjak kami pertama dihubungi oleh pemilik rumah, banyak yang menjadi pertimbangan sehingga tarik ulur ide memakan waktu yang lama bahkan sampai sempat terputus komunikasi apakah proyek ini dilanjutkan atau tidak.

Berikut kami sedikit bercerita tentang kondisi awal dari rumah yang akan kami renovasi, 
Pertama, tentang lokasi rumah yang terletak di sebuah perumahan dengan lebar jalan 5 meter posisi rumah sudut dengan ukuran tanah 9 x 15 meter, 
Kedua, keadaan awal rumah yaitu rumah satu lantai yang type awalnya type 54 m2 yang sudah di renovasi dengan penambahan di area halaman belakang, sehingga kondisi bangunan sudah mentok ke belakang dengan ruang tamu, ruang keluarga, ruang tidur 3 buah, ruang makan dapur dan wc/km 2 buah, beserta carport dan teras rumah serta sedikit area halaman kering pada bagian depan rumah.
Ketiga, kondisi bangunan pada saat itu dengan umur bangunan yang relatif tua sehingga terdapat beberapa kebocoran pada atap terutama pada bagian belakang rumah karena terdapat talang air yang sudah tidak berfungsi maksimal akibat dimakan waktu,
Keempat, Sirkulasi udara dimana kondisi pada saat itu sirkulasi udara tidak terjadi dengan maksimal akibat posisi jendela (bukaan) dan ruangan yang kurang tepat dalam penempatannya sehingga apabila kita berada dalam rumah maka akan terasa sekali.

Kondisi Existing Rumah













Dengan kondisi seperti yang dijelaskan diatas serta keinginan dari pemilik rumah maka dihasilkan sebuah desain Rumah Tinggal 2 Lantai dengan;

Lantai 1
    • Taman Kering
      • Carport
        • Teras
          • Ruang Tamu
            • Ruang Keluarga
              • Ruang Makan
                • Ruang Tidur Utama + KM/WC
                  • Ruang Tidur Tamu
                    • Dapur
                      • KM/WC
                        • Tempat Cuci
                          • Teras Samping
                          Lantai 2
                          • Ruang Keluarga/Ruang Nonton
                          • Ruang Belajar
                          • Ruang Tidur Anak 3 buah 
                          • KM/WC 1 buah
                          • Tempat Cuci
                          • Tempat Jemur
                          • Balkon
                          • Void
                          seperti pada gambar dibawah ini 






                           



                          TAMPAK DEPAN



                          TAMPAK SAMPING


                          PRSPEKTIF_1


                          PRESPEKTIF_2


                          Wednesday, November 17, 2021

                          Fungsi dari Batu Kosong/Anstamping

                          Aanstamping atau lebih dikenal dengan istilah Batu Kosong dalam setiap pekerjaan pondasi garis sering diabaikan sehingga terkadang dianggap sebagai pemborosan dalam setiap melakukan pekerjaan pembangunan rumah tinggal sederhana.

                          Sementara dilihat dari segi fungsi keberadaan Batu Kosong pada pondasi garis mempunyai peranan penting dalam mengatasi gerakan dinamis tanah sehingga tidak merusak pondasi dan struktur bangunan diatasnya.

                          Batu kosong disusun sebelum memasang pondasi garis (batu kali/batu gunung) tanpa mortar dan hanya menggunakan pasir sebagai pengikatnya, pasangan batu kosong menggunakan batu kali atau batu gunung dengan ukuran urang lebih 20 cm sampai dengan 30 cm sehingga mendapatkan kerapatan yang baik untuk pondasi garis diatasnya.

                          Pasangan batu kosong harus yang berukuran agak besar dan untuk menghindari celah-celah (rongga) dikunci dengan ukuran yang lebih kecil.

                          Mengingat fungsi dari Batu Kosong begitu penting dalam sebuah bangunan maka tidak benarlah anggapan sebagian orang yang menganggap pemasangan batu kosong sebagai pemborosan anggaran, atau dengan kata lain pemasangan Batu Kosong adalah elemen yang wajib dikerjakan dalam setiap pekerjaan pembangunan gedung terutama bangunan 1 lantai yang menggunaan Pondasi Garis (batu kali/batu gunung) sebagai struktur bawah nya.



                          GAMBAR PONDASI GARIS


                          Tuesday, November 16, 2021

                          Perbedaan Pondasi Poer Plat/Foot Plat dengan Pondasi Cakar Ayam

                          Pondasi Poer Plat dalam istilah yang banyak didengar dalam dunia konstruksi utamanya dalam pekerjaan rumah tinggal sederhana 2 lantai. Para tukang biasa menyebutnya dengan Pondasi Cakar Ayam, padahal Pondasi Cakar Ayam itu jelas sangat berbeda dengan Pondasi Poer Plat baik dari segi bentuk maupun fungsinya. Berikut kami coba menampilakan gambar Pondasi Poer Plat dan Pondasi Cakar Ayam

                          Pondasi Poer Plat



                          Pondasi Cakar Ayam


                          Dari gambar di atas terlihat jelas perbedaan bentuk dari Pondasi Poer Plat dan Pondasi Cakar Ayam, berikut kami mencoba memberikan penjelasan sederhana tentang kedua pondasi tersebut sehingga kita dapat memahami bahwa selama ini kita telah salah menempatkan sebuah istilah dengan menyamakan antara Pondasi Poer Plat dan Pondasi Cakar Ayam.

                          PONDASI POER PLAT

                          Pondasi Poer Plat dalam sebutan lain yaitu Foot Plat atau Pondasi Tapak Setempat, berfungsi untuk memikul beban yang disalurkan lewat kolom dari balok balok pengikat. Pondasi ini biasanya berbentuk bujur sangkar untuk mengefektifkan ruang dan menjamin keseimbangan.

                          Pondasi Poer Plat terbuat dari beton bertulang, dan posisi pondasi biasa ditempatkan di kedalaman galian antara 1,5 meter sampai dengan 2,5 meter, tergantung kondisi tanah dan beban yang akan dipikulnya. Jenis pondasi ini biasa digunakan untuk bangunan berlantai 2 sampai dengan 3 untuk menjaga bangunan agar tetap stabil. Dimensi dari pondasi ini sengaja dibuat lebih besar dari dimensi kolom dikarenakan fungsinya sebagai pemikul beban yang disalurkan melalui kolom dan meneruskannya ke lapisan tanah.

                          Kelebihan dari pondasi ini yaitu; memiliki daya dukung yang baik, proses pengerjaan mudah dan sederhana, galian tanah tidak terlalu dalam. Biaya pembuatan relatif lebih murah dari pondasi jenis lainnya, dan dapat digunakan untuk bangunan bertingkat.

                          Kekurangan dari pondasi ini yaitu; tidak cocok digunakan untuk tanah rawa, berlumpur dan berpasir karena akan mengakibatkan ketidakstabilan posisi pondasi, selain itu pembesian rawan terjadi korosi bilamana tidak dikerjaan dengan baik.

                          Berikut ini contoh Penulangan dari Pondasi Poer Plat.



                          PONDASI CAKAR AYAM

                          Pondasi Cakar Ayam ditemukan oleh Prof. Dr. Ir. Sediyatmo pada tahun 1961. pondasi Cakar Ayam terdiri dari beberapa pipa beton menyerupai sebuah Cakar Ayam yang mencekram ke tanah terus bagian atasnya disatukan oleh plat beton tipis dengan ketebalan antara 10 cm sampai dengan 15 cm. Pertama kali digunakan pada pondasi bangunan menara listrik tegangan tinggi di daerah Ancol. Pondasi sistem cakar ayam terdiri dari pelat tipis yang didukung oleh pipa-pipa (cakar) yang tertanam pada bagian bawah pelat. (lihat gambar pondasi cakar ayam)

                          Pondasi sistem cakar ayam selama ini digunakan pada; Pondasi menara transmisi tegangan tinggi, Pondasi bangunan gedung bertingkat, power station, kolam renang, gudang, dan hanggar, Pondasi jembatan, Perkerasan bandara (runway, taxi way, dan apron), Perkerasan jalan tol.

                          Demikian penjelasan singkat mengenai kedua pondasi tersebut, semoga kedepannya kita dapat membedakan antara keduanya sehingga kita tidak salah dalam memberikan nama/istilah dari kedua pondasi tersebut.